Seberapa sering kamu pernah ingin meminjam waktu yg sudah berlalu hanya untuk sedikit pembenaran? Hanya untuk menyelipkan jika begini mungkin akan begitu ? Begitu yg versi kamu, Begitu yang ternyata tak sesuai dengan keinginan.
Seperti sebuah harap yg masih tertinggal, karena akhirnya kamu gagal menyukseskan 'jika begini akan begitu' versi kamu.
Harapan selalu terlihat tergantung Abu abu diatas sana. Atau kadang terlempar diujung sana. Terasa hampir. Tapi belum berhasil dipeluk.
Kalau sudah begini, berlari jadi seperti berjalan. Berjalan jadi seperti merangkak. Tertatih. Lama sekali.
Lalu kamu akan mendamba banyak harap didalam harapan. Ingin jadi penjelajah waktu dalam sekejap. Membelah masa depan untuk melihat ujung ceritamu sendiri.
Tapi akhirnya kamu bisa apa?
Berdoa.
Selalu melegakan rasanya masih punya hasrat untuk berdoa.
Bersyukur.
Hanya ada kamu dan Tuhan saat bersyukur, khayalmu tak perlu kemana mana. Tak perlu juga membanding bandingkan.
Percaya saja, hasil tak akan mengkhianati usaha. Iya. Sudah banyak yg bilang begitu.
Jadi, masih kah kamu mendambakan jika versi kamu? Atau menunggu saja sampai di akhir kisahmu?
-AAD-
Komentar
Posting Komentar